Assalamu'alaykum Wr. Wb.
Segala puji hanya terpanjatkan untuk Allah ‘Azza Wa
Jalla’, Al-Muhaimin Al-Qawiyy Al-‘Aziz, Tuhan Yang Maha
Menggerakkan pena ini, Tuhan yang cinta dan kasih saying-Nya kepada kita tak
pernah putus. Tersebab rahmat-Nya sajalah, hari ini kita masih bisa menikmati
matahari yang panasnya menghangatkan kita dari kedinginan, meski diri ini
seringkali menjauh dari-Nya.
Allahuakbar 3x…
Laailaahaillallahuallahuakbar…
Allahuakbar…
Walillahilhamd..
Tepat hari ini, Ahad 5 Oktober 2014 adalah hari raya idul
adha/hari raya qurban/hari raya haji. Takbir sudah terdengar di berbagi sudut
kota. Kambing dan sapi mulai diantar ke tempat-tempat penyembelihan. Jalanan
yang tadinya sepi bagai ruang hampa, sekarang jadi ramai layaknya pasar malam. Sungguh
menakjubkan suasana idul adha kali ini. Kemarin baru saja dilaksanakan wukuf di
padang arafah oleh semua jamaah haji. Hari ini adalah hari raya bagi seluruh
umat islam di berbagai belahan dunia. Umat islam disyariatkan untuk shola tied
dan menyembelih hewan qurban.
Sebnarnya apasih esensi hari raya idul adha ini? Menurut
saya idul adha itu erat kaitanya dengan penyembilan hewan qurban. Kemudian
disalurkan melalui masjid-masjid yang ada ke semua orang yang kurang mampu.
Intinya simple kok, hanya berbagi sebuah kebahagian kecil. Kebahagian yang bagi
sebagian orang terasa biasa saja, tapi bagi meraka teramat sangat
berarti. Esensi idul adha juga bukan sekedar ritual penyembelihan qurban
saja, melainkan lebih dari itu, membangun semangat kehambaan nabi Ibrahim
dan nabi Islamil dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai umat muslim, kita juga harus mengingat kisah
keteladanan Khalilullah Ibrahim as. Dan putranya Ismail as.
yang luar biasa. Keduanya menunjukkan ketundukkan dan ketaatan yang teramat
sangat terhadap perintah Allah SWT. Ketika Nabi Ibrahim as. diperintahkan untuk
menyembelih putranya, mereka berdua tunduk dan patuh. Taka da keberatan
sedikitpun di wajah mereka. Atas ketundukan dan ketaatanya itu, mereka pun
diberi balasan yang besar di dunia dan di akhirat. Allah SWT berfirman yang
artinya :
Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha
bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku
melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!"
Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu;
insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar".
Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas
pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya ). Dan Kami panggillah dia:
"Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya
demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu
dengan seekor sembelihan yang besar. (QS. ash-Shaffat [37]:
102-107)
Teladan Nabi Ibrahim as. dan Nabi Ismail as. itu sungguh
sungguh sangat berarti bagi kita sekarang dalam menjalankan perintah Allah
untuk menerapkan syariah-Nya secara kaffah
Mari rekan-rekan semua, kita berlomba-lomba berbuat kebaikan
tuk menggapai ridho-Nya semata. Semoga kita dapat mengaplikasikan
nilai-nilai tadi pada kehidupan sehari-hari kita. Aamiin..
Wassalamu'alaykum Wr. Wb.
Post a Comment
Notes from Admin :
- Berkomentarlah sesuai dengan isi artikel
- Tidak diperbolehkan Untuk Mempromosikan Barang Atau Berjualan
- Komentar dilarang mengandung konten sara, pornografi, kekerasan, pelecehan dan sejenisnya
- Bagi Komentar Yang Menautkan Link Aktif Dianggap Spam
- Silahkan Follow Blog ini 100% saya Akan Follow back