Assalamu’alaykum Wr. Wb.
Apa bukti syukurmu kepada Allah
atas segala nikmat yang niscaya tidak akan bias kita hitung yang sudah
diberikan-Nya. Pernahkah kita mengucap “Alhamdulillah” ketika bangun pagi,
padahal Allah sudah meniupkan oksigen untuk kita secara cuma-Cuma? Mungkin
temen-temen piker itu sesuatu yang amat kecil. Justru jika kita tidak bisa bersyukur
atas hal-hal yang kecil, bagaiman mungkin Allah memberi nikmat yang besar?
“Fabiayyi
aalaa’I rabbikumaa tukadzdzibaan…
Maka adakah nikmat Tuhan yang hendak engkau
dustakan?”
Setiap kali saya membaca atau
mendengar ayat ini, saya selalu merenungkan betapa makna kandungan ayat ini
kerap kali menjentik hati terdalam saya. Tak hanya itu, ayat ini pula yang
selalu mengingatkan saya, betapa pentingnya membuktikan rasa syukur kita kepada
Allah atas segala karunia-Nya yang tak terhingga dengan segala kemampuan yang
saya miliki. Padahal secara jasmani dan rohani, Allah telah memberi segala yang
saya butuhkan. Tapi diri ini seringkali enggan bersyukur walau hanya dengan
mengucap Alhamdulillah.
Lalu bagaimana cara kita
mengungkapkan rasa syukur kita?
Buktikan rasa syukur kita dengan
menjadi orang-orang yang bermanfaat, yang berfungsi, yang berperan penting
dalam kehidupan Anda. Dengan begitu, kita akan menjadi hamba yang pandai
bersyukur, hamba yang membalas segala kebaikan yang Allah berikan. Nabi kita
juga bersabda “Sebaik-baik manusia adalah mereka yang bermanfaat bagi sesama”
(HR. Al-Thabarani). Salah satu bentuk kebermanfaatan kita adalah bisa memenuhi
kebutuhan sesama, teman kita, tetangga kita, orang-orang disekitar kita.
Pandai-pandailah mensyukuri
segala nikmat yang kita terima, nikmat bernapas, nikmat waktu luang, nikmat
berjalan, nikmat makan dan minum, dan masih banyak lagi nikmat yang jika saya
sebutkan satu per satu maka tidak akan pernah muat halaman ini menampung segala
nikmat yang telah diberikan kepada kita. Seberapa besar kita bersyukur, maka
sebesar itulah nikmat yang akan kita terima. Bukankah Allah sudah menjanjikan
kepada hamba-hambanya jikalau mereka pandai bersyukur, maka Allah akan tambah
nikmat yang lebih banyak lagi?
Bukti syukur yang lain, yaitu
dengan berterima kasih terhadap orang-orang yang selalu berbuat baik kepada
kita; kepada orang tua, teman, sahabat, guru, dosen, dan siapa saja yang tanpa
pamrih sudah memberikan kebaikan kepada kita. Ketika kita terlatih untuk
berterima kasih kepada sesama, niscaya kita akan begitu pandai bersyukur
kepada-Nya. Pun sebaliknya, jika kita enggan berterima kasih, berarti kita
telah melatih diri kita untuk lupa bersyukur kepada Sang Pencipta alam semesta
ini.
Mari kita terus belajar untuk
memupuk sikap syukur atas segala nikmat yang diberikan Allah SWT. Secara
otomatis kita juga harus menumbuhkan sikap berterima kasih di dalam diri kita;
kepada kedua orang tua kita yang sudah mendidik dan menyayangi kita sepanjang
masa walau perkataan kita kerap kali menyakiti hatinya, kepada guru-guru kita
yang secara ikhlas memberikan ilmu agar kita mejadi pandai, semoga Allah selalu
melimpahkan rahmat-Nya kepada mereka semua. Doakanlah agar Allah senantiasa
menjaga dan melindungi dalam keselamatan dunia maupun akhirat.
Postingan ini saya persembahkan teruntuk:
-
Kedua orangtuaku
-
Guru-guruku
-
Teman-temanku semua
Wassalamu’alaykum Wr. Wb.
Post a Comment
Notes from Admin :
- Berkomentarlah sesuai dengan isi artikel
- Tidak diperbolehkan Untuk Mempromosikan Barang Atau Berjualan
- Komentar dilarang mengandung konten sara, pornografi, kekerasan, pelecehan dan sejenisnya
- Bagi Komentar Yang Menautkan Link Aktif Dianggap Spam
- Silahkan Follow Blog ini 100% saya Akan Follow back