Assalamu'alaykum Wr. Wb.
Tepat hari ini, Kamis 4 Desember 2014 diadakan kegiatan donor darah di kampus saya (ITS), tepatnya berada di jurusan sistem informasi. Sudah beberapa hari yang lalu kegiatan ini digembor-gemborkan dengan tujuan menumbuhkan kesadaran berbagi untuk para mahasiswa ITS. Kegiatan ini pun mendapatkan respon positif dari sebagian besar mahasiswa.
Bagi saya, donor darah adalah salah satu kegiatan favorite saya. Gak tahu kenapa, ketika saya sedang mendonorkan darah, ada perasaan senang dan bahagia. Padahal kata orang donor darah itu sakit, bisa bikin lemes, pusing bla bla bla. Pertama kali donor darah adalah ketika saya masih duduk di bangku SMA kelas 2. "Tidak ada yang istimewa dari donor darah", ungkap saya waktu itu. Kemudian pada suatu ketika ada salah seorang teman mengajak saya untuk donor darah. Saya menerima ajakannya karena saya pikir toh gak ada ruginya kalo darah kita diambil sekian persen.
Ketika diperiksa oleh petugas PMI, ada sedikit rasa takut dan gugup yang menghantui. Maklum lah ya, namanya juga baru pertama kali hehe. Bermodal niat dan tekad, akhirnya saya mengijinkan jarum berongga yang lumayan besar itu menembus tangan kiri saya. Sakit gak ? Rasa sakit pasti ada. Tapi cuman sebentar kok. Setelah lubang jarum itu masuk, rasa sakit pun perlahan-lahan mulai menghilang. Dan ketika fase penyedotan darah berlangsung, saya justru malah menikmatinya. Setelah kurang lebih 10 menit berlalu, jarum tersebut mulai di cabut dari tangan kiri saya dengan sangat hati-hati. Nah, bagian yang ini yang paling saya suka. Usai mendonorkan darah, saya diberi satu bungkus plastik yang terdiri dari beberapa makanan. Ada susu, biskuit, minuman isotonik, dan lain-lain. Hahaha, maklum lah mental anak kos :D
Dari situlah saya selalu berpartisipasi dalam setiap kegiatan donor darah. Dari kegiatan ini pula saya sadar bahwa setiap tetes darah yang saya berikan akan sangat berarti bagi mereka yang membutuhkan. Setiap kali donor darah, saya malah merasakan banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Saya merasa lebih sehat, sirkulasi darah menjadi lancar sehingga membuat semangat dalam beraktivitas.
Simbiosis mutualisme. Itulah yang akan kita rasakan jika
kita melakukan donor darah, sebab setiap tetes darah yang kita sumbangkan tidak
hanya dapat memberikan kesempatan hidup bagi yang menerima tetapi juga
memberikan manfaat kesehatan bagi pendonornya.
Anggapan yang menyatakan mendonorkan darah bisa membuat kita
menjadi lemas adalah salah. Saat kita mendonorkan darah, maka tubuh akan
bereaksi langsung dengan membuat penggantinya. Jadi, kita tidak akan mengalami
kekurangan darah. Selain membuat tubuh memproduksi darah-darah baru, ada lima
manfaat kesehatan lain yang bisa kita rasakan:
1. Menjaga kesehatan jantung
Tingginya kadar zat besi dalam darah akan membuat seseorang
menjadi lebih rentan terhadap penyakit jantung. Zat besi yang berlebihan di
dalam darah bisa menyebabkan oksidasi kolesterol. Produk oksidasi tersebut akan
menumpuk pada dinding arteri dan ini sama dengan memperbesar peluang terkena
serangan jantung dan stroke. Saat kita rutin mendonorkan darah maka jumlah zat
besi dalam darah bisa lebih stabil. Ini artinya menurunkan risiko penyakit
jantung.
2. Meningkatkan produksi sel darah merah
Donor darah juga akan membantu tubuh mengurangi jumlah sel
darah merah dalam darah. Tak perlu panik dengan berkurangnya sel darah merah,
karena sumsum tulang belakang akan segera mengisi ulang sel darah merah yang
telah hilang. Hasilnya, sebagai pendonor kita akan mendapatkan pasokan darah
baru setiap kali kita mendonorkan darah. Oleh karena itu, donor darah menjadi
langkah yang baik untuk menstimulasi pembuatan darah baru.
3. Membantu penurunan berat tubuh
Menjadi donor darah adalah salah satu metode diet dan
pembakaran kalori yang ampuh. Sebab dengan memberikan sekitar 450 ml darah,
akan membantu proses pembakaran kalori kira-kira 650. Itu adalah jumlah kalori
yang banyak untuk membuat pinggang kita ramping.
4. Mendapatkan kesehatan psikologis
Menyumbangkan hal yang tidak ternilai harganya kepada yang
membutuhkan akan membuat kita merasakan kepuasan psikologis. Sebuah penelitian
menemukan, orang usia lanjut yang rutin menjadi pendonor darah akan merasakan
tetap berenergi dan bugar.
5. Mendeteksi penyakit serius
Setiap kali kita ingin mendonorkan darah, prosedur
standarnya adalah darah kita akan diperiksa dari berbagai macam penyakit
seperti HIV, hepatitis B, hepatitis C, sifilis, dan malaria. Bagi yang menerima
donor darah, ini adalah informasi penting untuk mengantisipasi penularan
penyakit melalui transfusi darah. Sedangkan untuk kita, ini adalah “rambu
peringatan” yang baik agar kita lebih perhatian terhadap kondisi kesehatan kita
sendiri.
________________________________________
Setelah menginjak usia 18 tahun, cobalah untuk membiasakan
diri mendonorkan darah setiap tiga bulan sekali. Tidak hanya akan memberikan
perasaan yang senang karena dapat membantu sesama, namun bermanfaat positif
bagi kesehatan tubuh kita sendiri. Dan usia maksimal untuk melakukan kebiasaan
baik ini adalah hingga berusia 60 tahun. Jadi tunggu apa lagi kawan, ayo…
saatnya donor darah!
Wassalamu'alaykum Wr. Wb.
21 comments
Kalo takut sama jarumnya gak usah di lihat gan. Terus modal nekad aja, sakitnya juga kayak digigit semut gan. Pokoknya wajib nyoba hehehe....
ReplySaya malah belum pernah donor darah gan. Saya pun penasaran bagaimana rasanya donor darah.
ReplyCoba aja gan pasti ketagihan kayak ane haha. Tapi harus memenuhi syaratnya terlebih dahulu apakah sehat atau tidak
Replywah,, kalo g jauh saya juga mau donor gan...
ReplyBenar sekali. Masih banyak yang membutuhkan pendonor darah :)
ReplyEmang di daerah agan gak ada cabang PMI gitu? Pasti ada kok di deket daerahnya masing-masing. Tinggal kitanya yang aktif mencari...
ReplyMaka dari itu, perlu ditumbuhkan pada pribadi masing-masing tentang pentingnya berbagi buat sesama. Dan donor darah adalah salah satu bentuknya. Mudah dan banyak manfaatnya juga bagi kesehatan tubuh kita :D
Replybelum pernah donor darah gan :D, ada dua hal yg gue ngak suka, pertama jarum infus, kedua jarum untuk ngambil darah -__-
ReplyWaduh berat ya kalo udah gak suka sama jarum suntik. Kalo ga dicoba ya ntar selamanya bakalan takut sama jarum suntik dan gak pernah bisa move on heheh ^_^
ReplyDonor disamping menyumbangkan darah juga baik untuk kesehatan sob
ReplySetuju banget saya mas...
ReplyBagus sekali kegiatan ini... kami juga sering mengadakan kegiatan semacam ini di kampus kami (UNILA) setiap tahun. Salam Blogger.
ReplyAcaranya kemarin lancar bang?
ReplyOh gitu ya gan. Saya pribadi berharap kalo acara semacam itu rutin diadakan di seluruh universitas/institut se-Indonesia :D
ReplyAlhamduliillah kelewat lancar gan dan yang berpartisipasi pun cukup banyak
Replyminimal berapa tekanan darahnya bila ingin melakukan donor darah ?
Reply120/80 mas, itu kalo tekanan darahnya normal. Kalo melebihi atau kurang dikit masih diperbolehkan kok. Tapi kalo jauh dari itu pasti ditolak, karena berindikasi darah tinnggi begitu..
ReplyDari dulu kepikiran buat donor darah tapi suka gak kesampean -_-
ReplyKalo diniati dari awal pasti sempet kok gan.
ReplyTinggal meluangkan sedikit waktu aja buat donor darah di tempat-tempat terdekat :D
Donor darah memang asik ya, kepuasan psikologinya itu dapet banget. Kapan-kapan kalo ada kesempatan mau nyoba donor di ITS ah.
ReplySalam blogging mas :)
Post a Comment
Notes from Admin :
- Berkomentarlah sesuai dengan isi artikel
- Tidak diperbolehkan Untuk Mempromosikan Barang Atau Berjualan
- Komentar dilarang mengandung konten sara, pornografi, kekerasan, pelecehan dan sejenisnya
- Bagi Komentar Yang Menautkan Link Aktif Dianggap Spam
- Silahkan Follow Blog ini 100% saya Akan Follow back