Assalamu'alaykum Wr. Wb.
Al-Qur’an, meskipun merupakan buku tentang akidah dan hukum,
namun dalam beberapa ayatnya juga terkandung isyarat tentang ilmu kedokteran,
baik itu sebagai pencegahan (preventif), usaha pengobatan (kuratif), maupun
penyembuhan jiwa (psikiatri). Semua isyarat-isyarat ini tidak tampak secara
jelas kecuali pada masa modern inisetelah dilakukannya beberapa eksperimen oleh
para pakar.
Bagi kalian yang belajar di fakultas kedokteran , segala yang
kalian pelajari di kampus, secara isyarat terdapat dalam Al-Qur’an. Hal ini
akan lebih menguatkan iman kalian kembali tentang keajaiban dari Al-Qur’an itu
sendiri. Semoga membuat kalian lebih semangat lagi dalam mempelajari dan
menelitia di bidang kedokteran modern, sehingga kejayaan islam akan kembali
bangkit seperti dahulu, yang telah Allah janjikan kepada kita.
Rasulullah bersabda: “Berdoalah kalian. Sesungguhnya Allah
tidak menurunkan penyakit melainkan menjadikan obat penawarnya, selain satu
penyakit yaitu ketuaan”. (HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi)
Adanya hubungan erat antara Al-Qur’an dan Sunnah menunjukkan
bahwa pengobatan yang dilakukan Nabi SAW juga merupakan bagian pengobatan
dengan Al-Qur’an. Oleh sebab itu, kita akan berpedoman pada keduanya, ayat
Al-Qur’an dan hadist Nabi, karena masing-masing saling memberikan indikasi,
wasilah dan tujuan.
Kita bagi dalam 3 bab:
- Kedokteran preventif (pencegahan)
- Kedokteran kuratif (pengobatan)
- Kedokteran jiwa (psikiatri)
A. Kedokteran preventif
Bersuci sebagai pencegahan
universal
Islam adalah agama bersuci. Bersuci ini benar-benar inti di dalam ajaran
islam. Dalam arti menyeluruh, bersuci adalah membersihkan badan, membersihkan
pakaian, membersihkan tempat tinggal, membersihkan jalan, dan membersihkan segala
sesuatu yang dipergunakan manusia dalam urusan kehidupan, juga membersihkan
hati, jiwa dan perasaan. Allah berfirman: “Sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (Q.S.
Al-Baqarah: 222)
Kita tahu bahwa istinja’ dan wudhu sangat bermanfaat bagi kesehatan.
Istinja’ adalah membersihkan dua jalan setelah kencing dan buang air besar
dengan menggunakan air, atau dengan batu jika tidak ada air/darurat. Dan
perbuatan ini dapat mencegah infeksi saluran kencing yang diakibatkan baik oleh
air kencing itu sendiri maupun kuman-kuman yang terbawa olehnya. Gejalanya
dapat berupa kencing perih, kencing berdarah, dan bahkan tidak bias kencing
sama sekali. Begitu juga dengan berwudhu, dengan wudhu kita bias membersihkan kulit
kita dari debu dan kotoran yang menempel di kulit juga zat-zat kimia yang
menempel saat kita bersentuhan dengannya. Dalam membersihkan sela jari-jari,
kedokteran modern menemukan bahwa luka-luka yang tumbuh antara jari-jari akan
menyebabkan kulit bengkak bernanah, dimana penyebabnya adalah kotoran di
sela-sela jari tersebut.
Selain itu masih banyak lagi aktivitas bersuci yang dicontohkan baginda
Rasul: bersiwak, yang kita tahu dapat mencegah terjadinya karies dentis (gigi
berlubang) dan penyakit-penyakit rongga mulut lainnya.
Shalat, dari segi olahraga berarti ia menggerakkan seluruh persendian
tubuh kita sehingga menghindarkan kita dari berbagai macam penyakit tulang,
seperti osteoporosis, lordosis, kifosis, serta penyakit-penyakit yang menyerang
tulang rawan kita. Subhanallah, belum lagi dengan perintah puasa yang
diwajibkan oleh islam selama bulan Ramadhan. Puasa menghindarkan kita dari
kegemukan, dan kita tahu bahwa kegemukan itu adalah sarangnya penyakit
misalnya: PJK, aterosklerosis, hipertensi, serta kelainan pada saluran
pencernaan lainnya.
B. Kedokteran kuratif
Sabda Rasul: “Apabila dalam sesuatu terdapat obat (sesuatu yang dapat
menyembuhkan) buat kalian atau dalam sesuatu itu terdapat obat yang lebih baik
bagi kalian, maka hal itu adalah goresan membekam (cantuk), meminum madu, atau
menyulut kulit dengan api. Sedangkan saya melarang umatku melakukan sulutan api
(al-kai).” (HR. Imam Bukhari)
Coba lihat dan baca surat An-Nahl: 68-69. Kedua ayat tersebut telah
mendorong para dokter dan peneliti untuk melakukan penelitian dan eksperimen
terhadap madu lebah. Mereka mengungkapkan bahwa madu lebah mengandung sejumlah
obat untuk berbagai penyakit seperti ngompol, penyakit pencernaan dan penyakit
rongga pernapasan serta diabetes.
Di laboratorium Nebrew Peterfosk, Dr. Jewlab dalam penelitiannya pada
anak kecil yang sakit, yaitu dengan memberi madu yang dicampurkan pada makanan
mereka sehari-hari. Hasilnya, mereka lebih cepat sembuh dibandingkan dengan
anak-anak yang tidak diberi madu. Dan pada anak yang diberi tambahan madu berat
badannya naik dua kali lipat dari yang tidak diberi madu.
Madu dan pengobatan diabetes
Pada tahun 1939, Dr. Fatyf dari fakultas kedokteran universitas Sofia,
menemukan bahwa setelah ia mengobati 36 anak dengan diabetes mereka membaik
setelah diberi madu satu sendok kecil pada setiap makanan disertai aturan makan
penderita diabetes.
Madu dan saluran nafas
Madu juga menjaga agar saluran pernapasan kita tetap sehat dan tidak
terserang penyakit selama kita rutin meminum madu sesendok makan sejak kecil.
Madu lebah menghilangkan pembengkakan pada tonsil. Popadia dan Golad
(1965) ketika melakukan studi pada 48 anak di RS Anak Kota Livov. Caranya
adalah dengan melumuri tonsil yang bengkak tiga kali sehari dengan campuran
madu dan penicillin. Eksperimen ini dilakukan selama dua minggu dan mendapat
sukses besar.
Masih banyak lagi manfaat madu untuk menyembuhkan berbagai berbagai
penyakit dan tugas kita yang belajar di fakultas kedokteran untuk menelitinya
agar kita dapat lebih bersyukur dengan nikmat yang telah Allah berikan ini.
C. Penyembuhan jiwa dengan Al-Qur’an, rukyah
dan doa
Rasulullah melarang kita untuk merukyah dengan rukyah jahihyan,
menggantungkan jimat, karena biasanya mereka meminta pertolongan kepada
berhala.
Namun pengobatan dengan rukyah ini memiliki syarat diantaranya dengan
membersihkan diri dari maksiat, tak mencampuradukkan iman dengan kedzaliman,
menjaga shalat, tawakkal dan berkeyakinan bahwa setiap yang dikenai ketetapan
Allah adalah kehendak-Nya, dan bila ia disembuhkan adalah karena ketetapan
Allah pula.
Dalam
syarat shahih Bukhari disebutkan bahwa rukyah dilakukan dengan surat
Al-Muawidzat (Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas) dan lainnya dari asma Allah Azza wa
Jalla merupakan usaha penyembuhan jiwa. Surat Al-Fatihah dan ayat kursi juga
dapat mengobati berbagai penyakit dan membentengi kita dari gangguan jin.
Referensi: Buku Mentoring Undip
Wassalamu'alaykum Wr. Wb.
6 comments
artikel yg bermanfaat
Replyhttp://blogshare22.blogspot.com/
Tolong di share gan, biar makin berkah :D
ReplyMakasih juga udah mampir, salam blogger!
dokternya islami sekali gan,nenek moyang ibnu sina
Replywow, bagus gan :D
Replyditunggu backnya :D
http://anakislam16.blogspot.com/
sekalian follow gan :D
wah sangat bermanfaat nih gan artikelnya. .semoga yang mau jadi dokter bakal menjadi dokter yang sesuai dengan kaidah kaidah islam ya gan :)
ReplyBetul betul betul, thanks for visit gan :)
ReplyPost a Comment
Notes from Admin :
- Berkomentarlah sesuai dengan isi artikel
- Tidak diperbolehkan Untuk Mempromosikan Barang Atau Berjualan
- Komentar dilarang mengandung konten sara, pornografi, kekerasan, pelecehan dan sejenisnya
- Bagi Komentar Yang Menautkan Link Aktif Dianggap Spam
- Silahkan Follow Blog ini 100% saya Akan Follow back