ISTIGHFAR, istilah islam untuk
menyebut prosesi seorang hamba dalam memohon ampunan kepada Allah memang begitu
menakjubkan. Betapa tidak, dalam Al-quran maupun Al-hadits, Allah begitu
menyanjung siapa saja diantara hamba-hamba-Nya yang senantiasa meminta
ampunan-Nya. Tak cukup sampai disitu, Allah bahkan memberi jaminan dan janji
bagi orang-orang yang beristighfar, yakni kebahagiaan hidup di dunia berupa
terhindar dari segala marabahaya, dan di akhirat berupa keselamatan dari
kepanikan hari perhitungan dan siksaan di hari kiamat.
Persoalanya, seringkali kita
melihat bahwa kaum muslimin terjebak dalam sikap yang tidak tepat dalam
beristighfar. Pada suatu sisi, mereka meremehkan istighfar, sehingga mereka
membuat-buat ritual baru yang tidak diajarkan islam. Pada sisi yang lain, begitu
mudah mereka beristighfar tapi begitu mudahnya juga mereka mengulangi kembali
maksiat yang mereka lakukan. Seakan istighfar itu tidak ada maknanya sama
sekali.
Dari judul postingan ini saja
inshaallah akan memotivasi kita untuk lebih memaknai istighfar agar kita bisa
lebih dekat kepada ampunan-Nya. Banyak sekali keutamaan-keutamaan yang
terkandung dalam setiap ucapan istighfar. Amalan yang sangat ringan bahkan
hanya sekedar diucap dan dimaknai, tetapi bisa memberatkan timbangan amal kita
kelak di Yaumul Mizan (Hari Pertimbangan).Setiap saat dimanapun kita berada
dalam kondisi apapun kita tetap bisa mengucap istighfar. Apalagi kalau kita
sudah terbiasa membasahi bibir ini dengan ucapan istighfar. Sudah pasti hidup
kita akan menjadi tenang dan senantiasa selalu dekat dengan Allah.
Antara Syukur, Sabar
dan Istighfar
Perlu kita ketahui bahwa seorang
mukmin akan selalu berada dalam tiga keadaan ini secara bergantian.
Pertama,
keadaan yang dilingkupi oleh nikmat dan karunia Allah. Sikap yang paling tepat
pada kondisi ini adalah senantiasa bersyukur. Untuk itu, perlu kita ketahui
bahwa syukur berdiri di atas tiga pilar :
1. Mengakui
seluruh nikmat di dalam hati
2. Mengatakanya
melalui bentuk lahir (lisan)
3. Menggunakan
nikmat tersebut untuk hal-hal yang diridhai Dzat yang mengaturnya, membelanjakan
dan membaginya secara adil
Jika sesorang sudah bisa
melaksanakan ketiga sikap di atas, berarti ia telah mensyukuri nikmat Allah meski
dengan beberapa kekurangan.
Kedua, berada dalam ujian
yang ditimpakan Allah kepadanya. Ketika orang beriman berhadapan dengan situasi
seperti ini, maka sikap yang paling tepat dalam kondisi ini adalah dengan
bersabar serta menghibur diri. Perlu kita ketahui bahwa sabar adalah menahan
diri dari kemarahan atas hal yang telah ditetapkan Allah, dan menjaga lisan
dari keluhan serta menjaga jasmani dari perbuatan terlarang seperti merobek
baju, berteriak, memukul dan sebagainya.
Dengan demikian, sabar berkisar
pada tiga sikap, yakni menjaga hati, menjaga lisan dan menjaga tangan agar
tidak bermaksiat kepada Allah. Jika seorang hamba mampu melaksanakan perintah
untuk bersabar ini dengan baik, maka ujian tersebut akan berubah menjadi
karunia, bencana akan menjadi nikmat, dan sesuatu yang tadinya dibenci berubah
menjadi sesuatu yang disenangi.
Ketiga, seorang hamba
tentunya pernah melakukan perbuatan dosa dalam kehidupanya. Oleh karena itu
tidak ada sikap yang lebih tepat dalam menghadapi keadaan ini kecuali dengan
beristighfar sebanyak-banyaknya.
Istighfar adalah Obat
Berkaratnya Hati
ABU HURAIRAH menuturkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Sesungguhnya jika seorang hamba melakukan
dosa satu kali, hatinya akan diberi setitik noda hitam. Jika ia melepaskan diri
dari perbuatan dosanya serta memohon ampunan , maka setitik noda tadi akan
dihapuskan. Akan tetapi jika ia mengulangi perbuatan dosanya, titik noda
tersebut akan ditambah. Begitulah sampai kemudian titik hitam tersebut memenuhi
hatinya”.
Sudah berapa kali kita berbuat
dosa? Bahkan dalam sehari saja dosa yang telah kita perbuat bisa setinggi
gunung dan seluas samudra. Akibatnya, hati kita sudah menjadi berkarat layaknya
berkaratnya tembaga. Untuk penyakit hati yang satu ini memang sulit
mengobatinya, kecuali dengan beristighfar kepada Allah. Jika kita berbuat dosa,
maka kita harus segera mengucap istighfar serta mendekatkan diri kepada-Nya agar
setitik noda yang menempel di hati bisa terhapus.
Sebagai seorang mukmin, kita
hendaknya menyadari bahwa semaksimal apapun ibadah yang kita lakukan, ia tidak
akan pernah mampu memenuhi semua hak-hak Allah. Akhirnya tumbuhlah perasaan
tidak puas atas seluruh amal perbuatan atau apapun yang ia persembahkan kepada
Allah, Sang Pencipta Darinya.
Para ulama mengungkapkan, “Tanda-tanda keridhaan Allah terhadap
Anda adalah berpalingnya Anda dari diri Anda sendiri. Tanda-tanda diterimanya
amalan Anda adalah ketika Anda menghinakanya, menganggapnya sedikit dan remeh
dalam hati Anda.”
Proses Munculnya Ruh
Istighfar
Seseorang menerima petunjuk Allah --> Sadar telah berbuat jahat terhadap nikmat Allah --> Sadar hanya Allah yang bisa mengampuni --> Menyesal, bertekad menebus semua kesalahan --> Sadar, amal shaleh hanya muncul karena
pertolongan Allah --> Sadar, amalnya tidak sebanding dengan nikmat
Allah --> Jiwanya merendah dan tunduk kepada perintah
Allah --> “Aku mengakui semua nikmat-Mu kepadaku dan aku
mengakui dosa-dosaku maka ampunilah aku, sesungguhnya tidak ada yang
mengampuniku kecuali Engkau, Ya Allah.”
Wassalamu'alaykum Wr. Wb.
21 comments
Makasih gan.. harus sering2 mengucap :)
Replyiya karena setiap detik pun kita bisa melakukan dosa. Alangkah baiknya selalu mengucap istighfar gan :D
ReplyTerima kasih atas infonya, sangat bermanfaat :)
ReplyBermanfaat sekali gan.. nice post.. :)
ReplySemoga dapat segera di aplikasikan dalam kehidupan agan sehari-hari ya.
Replysangat bermanfaat artikelnya, tentang keutamaan istighfar, sangat menarik dan mencerahkan :)
ReplyMakasih mas, sering-sering aja mampir ya :D
Replyastagfirullah....
ReplyMakasih gan dan semoga artikelnya bermanfaat :D
Replymakasih gan ,sangat bermanfaat
Replysangat bermanfaat gan
Replyberkunjung ke blog ane juga ya :
http://anime-skyteamindo.blogspot.com/
Good Post ! Sobat
ReplyJangan Lupa Kunjungi >> http://abazzukie.blogspot.com/2014/11/hutanku-terbakar.html
makasih gan atas kunjunganya. Oke, langsung ke tkp -->
Replykadang saat kita marah, sangat susah sekali mengendalikan mulut apalagi istighfar.
ReplyJangan kebanyakan marah gan, belajar mengendalikan emosi. Kalo sering marah bisa2 hatinya jadi membatu dan sulit mengucap istighfar
Replythanks atas info nya
Replynice artikel gan, istigfar harus dibarengi niat yg kuat untuk tidak mengulangi lg gan. dan janji Allah barangsiapa yg memohon ampun pasti akan diampuni sebesar apapun dosa seorang hamba
ReplySubhanallah bermanfaat banget artikelnya
Replynice gan,,, isi blognya memotivasi bangat,,
ReplysIPP Bro mampir ya ke blog ane http://ippm-baiturrohim.blogspot.com/ :)
Replymakasih gan ilmunya
ReplyPost a Comment
Notes from Admin :
- Berkomentarlah sesuai dengan isi artikel
- Tidak diperbolehkan Untuk Mempromosikan Barang Atau Berjualan
- Komentar dilarang mengandung konten sara, pornografi, kekerasan, pelecehan dan sejenisnya
- Bagi Komentar Yang Menautkan Link Aktif Dianggap Spam
- Silahkan Follow Blog ini 100% saya Akan Follow back