Keutamaan ISTIGHFAR : Ringan Diucap Berat Ditimbang

Assalamu'alaykum Wr. Wb.



Pembaca Yang Budiman – Pernahkah kita menyadari apa saja yang telah kita perbuat selama ini? Apakah kita menyadari perbuatan itu benar atau salah? Lantas sudahkan kita memohon ampun kepada-Nya bahwasanya kita telah berbuat salah dan dosa baik yang disadari maupun tidak? Memang manusia itu sendiri tempatnya salah dan dosa. Tetapi alangkah baiknya setelah kita berbuat dosa, seketika itu juga kita memohon ampun dan bertaubat seraya menyesali perbuatan kita. Itulah sebaik-baik manusia.

ISTIGHFAR, istilah islam untuk menyebut prosesi seorang hamba dalam memohon ampunan kepada Allah memang begitu menakjubkan. Betapa tidak, dalam Al-quran maupun Al-hadits, Allah begitu menyanjung siapa saja diantara hamba-hamba-Nya yang senantiasa meminta ampunan-Nya. Tak cukup sampai disitu, Allah bahkan memberi jaminan dan janji bagi orang-orang yang beristighfar, yakni kebahagiaan hidup di dunia berupa terhindar dari segala marabahaya, dan di akhirat berupa keselamatan dari kepanikan hari perhitungan dan siksaan di hari kiamat.

Persoalanya, seringkali kita melihat bahwa kaum muslimin terjebak dalam sikap yang tidak tepat dalam beristighfar. Pada suatu sisi, mereka meremehkan istighfar, sehingga mereka membuat-buat ritual baru yang tidak diajarkan islam. Pada sisi yang lain, begitu mudah mereka beristighfar tapi begitu mudahnya juga mereka mengulangi kembali maksiat yang mereka lakukan. Seakan istighfar itu tidak ada maknanya sama sekali.

Dari judul postingan ini saja inshaallah akan memotivasi kita untuk lebih memaknai istighfar agar kita bisa lebih dekat kepada ampunan-Nya. Banyak sekali keutamaan-keutamaan yang terkandung dalam setiap ucapan istighfar. Amalan yang sangat ringan bahkan hanya sekedar diucap dan dimaknai, tetapi bisa memberatkan timbangan amal kita kelak di Yaumul Mizan (Hari Pertimbangan).Setiap saat dimanapun kita berada dalam kondisi apapun kita tetap bisa mengucap istighfar. Apalagi kalau kita sudah terbiasa membasahi bibir ini dengan ucapan istighfar. Sudah pasti hidup kita akan menjadi tenang dan senantiasa selalu dekat dengan Allah.

Antara Syukur, Sabar dan Istighfar

Perlu kita ketahui bahwa seorang mukmin akan selalu berada dalam tiga keadaan ini secara bergantian. 

Pertama, keadaan yang dilingkupi oleh nikmat dan karunia Allah. Sikap yang paling tepat pada kondisi ini adalah senantiasa bersyukur. Untuk itu, perlu kita ketahui bahwa syukur berdiri di atas tiga pilar :

    1.       Mengakui seluruh nikmat di dalam hati
    2.       Mengatakanya melalui bentuk lahir (lisan)
    3.       Menggunakan nikmat tersebut untuk hal-hal yang diridhai Dzat yang mengaturnya,                       membelanjakan dan membaginya secara adil

Jika sesorang sudah bisa melaksanakan ketiga sikap di atas, berarti ia telah mensyukuri nikmat Allah meski dengan beberapa kekurangan.

Kedua, berada dalam ujian yang ditimpakan Allah kepadanya. Ketika orang beriman berhadapan dengan situasi seperti ini, maka sikap yang paling tepat dalam kondisi ini adalah dengan bersabar serta menghibur diri. Perlu kita ketahui bahwa sabar adalah menahan diri dari kemarahan atas hal yang telah ditetapkan Allah, dan menjaga lisan dari keluhan serta menjaga jasmani dari perbuatan terlarang seperti merobek baju, berteriak, memukul dan sebagainya.

Dengan demikian, sabar berkisar pada tiga sikap, yakni menjaga hati, menjaga lisan dan menjaga tangan agar tidak bermaksiat kepada Allah. Jika seorang hamba mampu melaksanakan perintah untuk bersabar ini dengan baik, maka ujian tersebut akan berubah menjadi karunia, bencana akan menjadi nikmat, dan sesuatu yang tadinya dibenci berubah menjadi sesuatu yang disenangi.

Ketiga, seorang hamba tentunya pernah melakukan perbuatan dosa dalam kehidupanya. Oleh karena itu tidak ada sikap yang lebih tepat dalam menghadapi keadaan ini kecuali dengan beristighfar  sebanyak-banyaknya.

Istighfar adalah Obat Berkaratnya Hati

ABU HURAIRAH menuturkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Sesungguhnya jika seorang hamba melakukan dosa satu kali, hatinya akan diberi setitik noda hitam. Jika ia melepaskan diri dari perbuatan dosanya serta memohon ampunan , maka setitik noda tadi akan dihapuskan. Akan tetapi jika ia mengulangi perbuatan dosanya, titik noda tersebut akan ditambah. Begitulah sampai kemudian titik hitam tersebut memenuhi hatinya”.

Sudah berapa kali kita berbuat dosa? Bahkan dalam sehari saja dosa yang telah kita perbuat bisa setinggi gunung dan seluas samudra. Akibatnya, hati kita sudah menjadi berkarat layaknya berkaratnya tembaga. Untuk penyakit hati yang satu ini memang sulit mengobatinya, kecuali dengan beristighfar kepada Allah. Jika kita berbuat dosa, maka kita harus segera mengucap istighfar serta mendekatkan diri kepada-Nya agar setitik noda yang menempel di hati bisa terhapus.


Sebagai seorang mukmin, kita hendaknya menyadari bahwa semaksimal apapun ibadah yang kita lakukan, ia tidak akan pernah mampu memenuhi semua hak-hak Allah. Akhirnya tumbuhlah perasaan tidak puas atas seluruh amal perbuatan atau apapun yang ia persembahkan kepada Allah, Sang Pencipta Darinya.

Para ulama mengungkapkan, “Tanda-tanda keridhaan Allah terhadap Anda adalah berpalingnya Anda dari diri Anda sendiri. Tanda-tanda diterimanya amalan Anda adalah ketika Anda menghinakanya, menganggapnya sedikit dan remeh dalam hati Anda.”


Proses Munculnya Ruh Istighfar

Seseorang menerima petunjuk Allah --> Sadar telah berbuat jahat terhadap nikmat Allah --> Sadar hanya Allah yang bisa mengampuni --> Menyesal, bertekad menebus semua kesalahan --> Sadar, amal shaleh hanya muncul karena pertolongan Allah --> Sadar, amalnya tidak sebanding dengan nikmat Allah --> Jiwanya merendah dan tunduk kepada perintah Allah --> “Aku mengakui semua nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosa-dosaku maka ampunilah aku, sesungguhnya tidak ada yang mengampuniku kecuali Engkau, Ya Allah.”


Sekian. Semoga bermanfaat...


Wassalamu'alaykum Wr. Wb.

21 comments

Makasih gan.. harus sering2 mengucap :)

Reply

iya karena setiap detik pun kita bisa melakukan dosa. Alangkah baiknya selalu mengucap istighfar gan :D

Reply

Terima kasih atas infonya, sangat bermanfaat :)

Reply

Bermanfaat sekali gan.. nice post.. :)

Reply

Semoga dapat segera di aplikasikan dalam kehidupan agan sehari-hari ya.

Reply

sangat bermanfaat artikelnya, tentang keutamaan istighfar, sangat menarik dan mencerahkan :)

Reply

Makasih mas, sering-sering aja mampir ya :D

Reply

astagfirullah....

Reply

Makasih gan dan semoga artikelnya bermanfaat :D

Reply

makasih gan ,sangat bermanfaat

Reply

sangat bermanfaat gan

berkunjung ke blog ane juga ya :

http://anime-skyteamindo.blogspot.com/

Reply

Good Post ! Sobat
Jangan Lupa Kunjungi >> http://abazzukie.blogspot.com/2014/11/hutanku-terbakar.html

Reply

makasih gan atas kunjunganya. Oke, langsung ke tkp -->

Reply

kadang saat kita marah, sangat susah sekali mengendalikan mulut apalagi istighfar.

Reply

Jangan kebanyakan marah gan, belajar mengendalikan emosi. Kalo sering marah bisa2 hatinya jadi membatu dan sulit mengucap istighfar

Reply

nice artikel gan, istigfar harus dibarengi niat yg kuat untuk tidak mengulangi lg gan. dan janji Allah barangsiapa yg memohon ampun pasti akan diampuni sebesar apapun dosa seorang hamba

Reply

Subhanallah bermanfaat banget artikelnya

Reply

nice gan,,, isi blognya memotivasi bangat,,

Reply

sIPP Bro mampir ya ke blog ane http://ippm-baiturrohim.blogspot.com/ :)

Reply

Post a Comment

Notes from Admin :
- Berkomentarlah sesuai dengan isi artikel
- Tidak diperbolehkan Untuk Mempromosikan Barang Atau Berjualan
- Komentar dilarang mengandung konten sara, pornografi, kekerasan, pelecehan dan sejenisnya
- Bagi Komentar Yang Menautkan Link Aktif Dianggap Spam
- Silahkan Follow Blog ini 100% saya Akan Follow back

close